Halaqoh Dzikir yang diadakan setiap malam ahad di Pondok Pesantren Al-jilain di bawah bimbingan Ustadz Zaenal Fanani adalah salah satu bentuk ibadah melalui majelis dzikir Syech Abdul Qadir Jailani yang berusaha mengantarkan jamaahnya untuk mengenal, akrab, sampai menumbuhkan rasa cinta kepada Allah. Hasil penelitian yang dilakukan Sayyidah Syaikhotin dan Hasyim Asy’ari tahun 2018 dalam meneliti Dzikir ini menyebut, antusiasme masyarakat dengan adanya majelis zikir manaqib beliau begitu besar.
Dzikir digunakan oleh ustadz Zaenal Fanani di dalam menyebarkan dakwah islami yang berorientasi pada ritual sufistik untuk menjadikan umat selalu dekat dan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya serta mampu menghadapi segala persoalan hidup yang ada. Agar selalu ingat pada Allah di saat dia senang dan susah, di kala dia bahagia dan melarat.
Apabila umat Islam sudah sangat dekat dan cinta pada Allah maka mereka akan dimudahkan segala urusannya baik persoalan duniawi maupun ukhrawi-nya. Dalam artian, tujuan yang hendak diraih bukan terselesaikannya hajat duniawi melalui dzikir itu, tetapi lebih agar setiap jamaah memiliki kekuatan spiritualitas yang kokoh dan mengenal siapa Tuhan-Nya lebih dekat. Sehingga, setiap sang jamaah tidak mudah risau dan galau ketika masalah kehidupan silih menghadang.
Beberapa jamaah menyebut, alasan ketertarikan mereka terhadap Dzikir tidak hanya bentuk zikirnya yang mendamaikan ruhani yang memiliki pengaruh signifikan dalam konstelasi perubahan sosial masyarakat sekitar.
Pendekatan persuasifnya ampuh mengajak masyarakat untuk mengikuti dzikir tersebut meski memiliki latar belakang yang beragam. Ia menjelaskan bahwa wujud cinta seorang hamba kepada Tuhannya adalah dengan mencintai makhluk-Nya.